Kamis, 21 Mei 2009

Rabu, 20 Mei 2009

Kisah Sendok dan Garpu Part Two

Sekian lama..
Sama sekali taka ada kabar dari SESE.

Hingga,
Suatu Hari.

Tok..Tok..Tok..
.
.
.
Tok..Tok..Tok..
Tok..Tok..Tok..
Tok..Tok..Tok..
.
.
Terdengar bunyi ketokan pintu yang berulang- ulang.

"PUPU ini aku SESE. Aku pulang PU,,tapi maaf..maaf,karena aku tak membawa pisau."


Tapi,
tak terdengar suara balasan dari dalam.
.
.
.
.


TO BE CONTINUED.


*Kira- kira seperti apa kelanjutan nasib kisah sendok dan garpu ini hayoo.
Apakah PUPU telah teramat lelah sehingga ia pergi ke negeri lain untuk mencari pisau itu sendiri?
atau Apakah PUPU sedang pergi ke Pasar sebentar sehingga tak ada jawaban dari dalam?
atau Apakah PUPU sedang setia menunggu disana dengan sabar?
atau Apakah PUPU sedang pergi ke ujung jalan menunggu angkot yang lewat?
atau seperti apa neh.

*Silahkan dijawab,
Ada gelas cantik bagi yang beruntung lho.hoho.

Fondasi Bangunan

Pintu yang tak bernyawa.

Lantai yang dingin.

Lampu yang redup.

Jendela yang terlihat seperti selalu tertutup.

Andai tanpa harus terucap




Andai segala sesuatu dapat dimengerti tanpa harus terucap.

Maka tak akan pernah sesulit ini.




Lelaki dan Wanita Separuh Abad

Mungkin sudah separuh abad lebih kalian mengarungi hidup ini, menjelajah arti pahit nya dunia, merantai kebahagiaan untuk mereka, mengukir senyuman untuk mereka, merajut harapan dengan mereka.

Kalian,,
Lelaki dan wanita terhebat yang pernah ada.
Lelaki dan wanita terkuat yang pernah ada.
Lelaki dan wanita tersabar yang pernah ada.

Wahai kalian,
Janjilah pada mereka,
Kalian tak akan pergi meninggalkan mereka.
Kalian tak akan menghilang dari hadapan mereka.

Tanpa Kalian,
Mereka tak ada apa- apanya.
Tanpa Kalian,
Mereka bukan siapa- siapa.
Tanpa Kalian,
Mereka hanya sampah.
Tanpa Kalian,
Mereka tak ada di dunia ini.
Tanpa Kalian,
Mereka tak mengerti arti sisi berbagai kehidupan.
Tanpa Kalian,
Mereka tak tau berjuang hidup untuk siapa.

Kuat.
Tabah.
Tangguh.
Tegar.
Sabar.
Kunci bagi kalian dan mereka menjalani hidup selama ini.
Genggam erat kunci itu.
Berjuanglah bersama.
Yakinlah.

Andai kalian tau,
Mereka selalu memperhatikan kalian.
Mereka ingin sekali berdiskusi dengan kalian.
Mereka mengerti apa yang kalian risaukan selama ini.
Mereka tau apa yang kalian khawatirkan selama ini.
Mereka paham betul dengan kalian.
Mereka teramat sayang pada kalian.
Mereka teramat cinta pada kalian.
Teramat.
dan
Sangat.

Selasa, 12 Mei 2009

Aku adalah Sepucuk Surat Darinya

Aku adalah secarik kertas.
Biasanya orang- orang memberikan goresan tinta hitam diatas tubuh ku yang putih ini untuk mengerjakan tugas, menuliskan pesan, menjadi tempat curhat, dan lain sebagainya.

Sekarang..
Aku menjadi sepucuk surat.
Dari seseorang untuk seseorang yang sekarang entah berada dimana. Tetapi, aku belum mengerti apakah akan dikirimkan pesan ini oleh si penulis tersebut.

. . .
. . .
. . .

Argh..
Aku gatal,,aku gatal ingin mengomentari isi surat ini. Biasanya aku tak pernah mengomentari tulisan apa pun dan dari siapa pun.

Untuk Kau,,
Rasanya aku ingin menendang mu agar kau tersadar.
Bahwa disini,
ada seseorang yang sedang menunggumu.
ada seseorang yang sedang merindukan senyumanmu.
ada seseorang yang sedang bertahan akan segalanya.

Tahukah??
Selama bertahun- tahun..
Dia terus berusaha untuk memegang sesuatu.
Dia terus berusaha mengerti sesuatu.
dan Dia terus berusaha tak lepas dari bayang mu.

Tapi Kau??
Kemana Kau?
Apakah kau tahu tentang kabarnya?
Apakah kau tahu tentang arti senyumnya selama ini?
Apakah kau tahu tentang segala derita dan kegundahan pada hidupnya?
Apakah kau tahu bahwa dia teramat sayang pada mu?
Apakah kau tahu semua nya?

Dia tak meminta, Kau selalu ada untuk mendengarkan ceritanya, karena dia tak akan pernah bercerita.
Dia tak meminta, Kau selalu ada untuk membantunya, karena dia tak ingin merepotkanmu.
Dia hanya ingin..

Kau,

Kau ada untuk melihatnya, itu sudah cukup baginya.

Untuk Kau,,
Rasanya aku ingin menendang mu juga, agar kau tersadar.
Apa yang membuat mu bertahan selama ini?
Apa yang membuat mu tersenyum selama ini?
Apa yang membuat mu percaya pada nya?
Lihat dia..
Lihat dia sekarang.
Kemana dia??
Dia Tak ada.
Apa kau tak lelah bertahun- tahun seperti ini?
Apa kau pernah jujur pada hatimu?

Untuk Kau,,
Ku beritahu sebuah rahasia.
Dia akan menunggumu sebentar lagi,, dia percaya pada apa yang ia genggam.
Untuk sebentar lagi..
Karena dia tak bisa terus berdiri di ujung jalan itu.

ARGH.....
Aku kesal dengan kalian berdua.
Aku Muak.
Sudah lah, akhiri saja..
Gampangkan.
Kau bisa terus menjalani berbagai duniamu dan kau dapat menjalani hidupmu.
Dan cukup untuk menuliskan tinta konyol diatas tubuhku ini.

Minggu, 10 Mei 2009

Kepada Yth. Bapak Mustaqfirin



"Gak Salah kok, Santai ajah!Teruslah Tersenyum.."



- Terimakasih Pak-
^_^

Rabu, 06 Mei 2009

30 April 2009. 23:00

. . .


Betul kata seseorang,
Ia hanya seorang gadis kecil dari ras manusia biasa saja.
yang bisa tertawa, tersenyum dan menangis.


. . .